Benarkah Berpendidikan Tinggi Akan Melepaskan Kamu dari Tali Kemiskinan?

Benarkah Berpendidikan Tinggi Akan Melepaskan Kamu dari Tali Kemiskinan?


Ada yang masih ingat ga dengan kasus Ignatius Ryan Tumiwa yang mengajukan suntik mati, tapi ditolak soalnya suntik mati di Indonesia itu dilarang?



Alasan mengapa dia memutuskan ingin mengakhiri hidupnya dengan suntik mati, karena dia miskin dan sebatang kara.


Padahal dia lulusan S2 Universitas Indonesia loh.


Saya tidak mau membahas terlalu dalam soal beliau, karena saya cuma ingin mengaitkan kisah pilu hidup beliau dengan pertanyaan ini.


Benarkah berpendidikan tinggi akan melepaskan kita dari tali kemiskinan?


Sekolah setinggi langit, punya sertifikat kelulusan dari sekolah ternama, membaca seribu macam buku, tidak serta merta melepaskan seseorang dari tali kemiskinan.


Contohnya beliau. Bisa lulus S2 itu bukan perkara mudah.


Tapi mengapa beliau masih hidup dalam kemiskinan?


Karena sering kali orang-orang dengan gelar pendidikan mentereng yang kaya raya, menjadi kaya bukan karena nilai akademiknya bagus. Tapi karena networking-nya yang bagus.


Bukan APA yang kamu tahu, tapi SIAPA yang kamu tahu.


.


Sekolah itu bukan cuma tempatnya kamu menimba ilmu, tapi seharusnya tempat kamu juga memupuk pertemanan.


Semakin berkualitas sekolah yang kamu masuki, semakin berkualitas pula networking yang bisa kamu bangun.


Kalau saya punya anak nanti, saya akan suruh dia bergaul sejauh mungkin.


Jangan sama kayak bapaknya, yang jadi kupu-kupu — kuliah pulang - kuliah pulang.



Benarkah Berpendidikan Tinggi Akan Melepaskan Kamu dari Tali Kemiskinan 



Komentar

Postingan Populer