Apa itu Broken Window Theory?
Ini konteksnya di bidang kriminologi atau di bidang ekonomi?
Kalau di bidang ekonomi ada yang namanya "parable of broken window". Ini diceritakan oleh ekonomi Prancis Frédéric Bastiat untuk menjelaskan bahwa pengeluaran (money spent) untuk memperbaiki kerusakan bukanlah sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
Parable atau kisah tentang jendela rusak itu sederhananya seperti ini:
Ada seorang pemilik toko, yang anaknya memecahkan jendela tokonya. Untuk memperbaiki jendela itu, pemilik toko membayar 6 franc ke tukang kaca untuk memperbaiki jendelanya. Si tukang datang, memperbaiki jendela, dibayar 6 franc, berterima kasih ke anaknya si pemilik toko.
Apakah merusak jendela, dan membayar 6 franc ke tukang kaca untuk memperbaiki jendela artinya adalah keuntungan bagi masyarakat, dengan tanda adanya kegiatan ekonomi senilai 6 franc? Apakah jika anaknya tukang roti, tukang daging, pedagang baju, masing-masing memecahkan jendela toko orangtuanya berarti meningkatkan perekonomian masyarakat dari kegiatan memperbaiki jendela?
Opini dari Mr Bastiat adalah masyarakat merugi senilai barang yang rusak. Memandang aktivitas memperbaiki jendela sebagai keuntungan ekonomi adalah, seperti kata Bastiat, "hanya mempertimbangkan pada hal yang terlihat, tidak mempertimbangkan hal yang tidak terlihat". Merusak atau menghancurkan barang, apalagi yang disengaja, bukanlah sesuatu yang bagus untuk perekonomian, meskipun memang akan terjadi kegiatan ekonomi ketika masyarakat memperbaiki barang yang rusak tadi. Pengeluaran yang dipakai untuk memperbaiki jendela bisa saja digunakan oleh pemilik toko untuk hal lain yang tidak merugikan, misalnya beli sepatu baru.
Cerita di atas menggambarkan sesuatu yang disebut dengan opportunity cost.
Contohnya pada kasus di Indonesia. Seringkali disebut industri rokok adalah hal yang bagus, karena memberi pekerjaan dan uang pada para buruh industri rokok dan petani rokok. Pendapatan cukai yang besar bagi negara juga efek yang bagus bagi perekonomian. Padahal, kerugian atau pengeluaran tidak perlu untuk menanggulangi dampak rokok sejatinya bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat, misalnya melengkapi perlengkapan rumah sakit, memperkuat fasilitas kesehatan di puskesmas dan klinik ke daerah-daerah yang sulit dijangkau, dll. Alih-alih mengeluarkan uang untuk hal yang bermanfaat bagi masyarakat, uang yang ada malah digunakan untuk mengobati orang-orang yang sakit karena rokok (jendela rusak).
Komentar
Posting Komentar