Cara Mengelola Emosi Marah Siapapun yang telah mapan secara
Cara Mengelola Emosi Marah
Siapapun yang telah mapan secara intelektual dan mencapai kedewasaan emosional, tidak akan semudah itu terpancing emosinya. Mau diejek kayak gimana, dipancing terang-terangan di depan mata, hatinya tetap tenang dan pikirannya tetap jernih.
Kedewasaan adalah alasan kenapa orang-orang itu berhenti marah dan memilih untuk tidak marah meskipun bisa melakukannya.
Dalam dunia profesional, menguasai emosi adalah sebuah kemampuan yang wajib. Bawa perasaan di pekerjaan hanya akan berakhir kerugian. Coba lihat beberapa hal yang terjadi jika kamu marah:
Jika marah, terlihat bodohnya dalam pengendalian emosi. Tanda tidak profesional dan akan dinilai masih bocah.
Marah juga mengeluarkan energi yang sangat kuat. Saking kuatnya, banyak yang hilang kendali.
Jika sampai hilang kendali, yang ada hanyalah penyesalan sebab di momen hilang kendali itu kamu pasti akan kehilangan banyak hal: orang baik bahkan pekerjaan.
Wajah merah karena marah sama sekali tidak sedap dipandang.
Marah membutuhkan energi yang sangat besar. Itu kenapa siapapun yang marah pasti capek atau laper setelahnya. Ini juga memperpendek usia.
Atas pertimbangan efek buruknya, juga pengendalian diri yang baik, mereka akan memaksa emosi yang bergejolak itu untuk tetap di dalam wadah dan tidak tumpah.
Jika memang tidak suka terhadap sesuatu atau seseorang, cukup beranjak pergi darinya. Jika terjebak di momen kamu diejek dan direndahkan misalnya, balaslah dengan ketenangan dan penuh kewibawaan.
Percayalah, tidak balas dengan kemarahan itu tidak selalu kekalahan, melainkan sikap kesatria. Jika memang harus membalas, bukan dengan emosional yang meledak-ledak.
Serius, orang yang seolah tidak pernah marah itu benar-benar orang yang berada di level yang berbeda. Dia benar-benar kuat. Sangat kuat.
Jadilah kuat!
Komentar
Posting Komentar