Apakah Tuhan itu Adil?
○Apakah Tuhan itu Adil?
Saya jadi teringat satu kisah dari Nasruddin Hodja, seorang sufi humoris yang hidup di Turki pada abad ke-13. Kisahnya kira-kira begini:
Suatu hari ada empat orang bocah yang mendatangi Nasruddin dengan membawa sekeranjang penuh buah kurma. Mereka meminta Nasruddin agar membagikan buah itu kepada mereka secara adil.
Nasruddin bertanya, "Kalian ingin aku membagikannya dengan cara manusia atau dengan cara Tuhan?"
"Cara Tuhan!" jawab anak-anak itu serentak.
Maka Nasruddin memberikan dua genggam penuh ke bocah yang pertama. Bocah kedua ia beri satu genggam. Bocah ketiga ia beri dua butir saja, sedangkan bocah keempat tak ia beri sama sekali.
"Pembagian macam apa ini?" tanya mereka dengan kecewa.
"Ya, begitulah cara Tuhan," jawab Nasruddin. "Segolongan Ia beri dalam jumlah banyak, segolongan lain Ia beri sedikit, dan ada pula yang tak Ia beri sama sekali. Jika tadi kalian memintaku untuk membagi kurma dengan cara manusia, tentu akan kubagikan dengan sama banyak."
Dari anekdot di atas, Nasruddin mengajarkan kita secara sederhana mengenai konsep keadilan yang mudah dimengerti bahkan oleh anak-anak. Manusia seringkali memandang konsep keadilan sebagai bentuk pembagian yang sama banyak, sama rata, tidak kurang dan tidak lebih, dan itu justru menunjukkan keterbatasan mereka terhadap konteks, dinamika, keterlibatan mereka baik secara historis, psikologis, politis terhadap fenomena.
Sedangkan Tuhan pastinya punya cara yang berbeda dari manusia. Sebagai pencipta mekanisme kerja alam semesta ini tentu konsep keadilan yang dijalankan Tuhan selalu menyangkut keseluruhan kehidupan di langit & bumi yang sangat luas, besar, dalam, dan tak terjangkau mahluk manapun. Jadi, Tuhan mungkin tidak terasa adil bagi manusia tapi Dia adil bagi seluruh semesta sehingga semuanya bisa tetap berjalan seperti sekarang. Kira-kira itulah pelajaran yang coba disampaikan Nasruddin. Dan saya percaya itu.
Video Youtube: Here
Komentar
Posting Komentar