Apa Sebenarnya 'Masuk Angin' itu Jika Dilihat dari Pandangan Medis?
Apa Sebenarnya 'Masuk Angin' itu Jika Dilihat dari Pandangan Medis?
Sebagai mantan anak lab, Saya punya spekulasi yang menarik tentang masuk angin yang membuat saya sudah tidak lagi dikerokin
1- Aktifitas Bakteri di usus
Mungkin Anda pernah mendengar kalau di dalam tubuh kita, khususnya di usus (colon) itu terdapat bakteri yang mencerna sisa makanan kita setelah melewati perjalanan panjang dari esofasgus, lambung, usus 12 jari, dan seterusnya.
Bahasa mudahnya, mereka bertugas untuk membusukkan sisa makanan yang sudah menumpuk di usus besar.
Bakteri melakukan aktifitas biokimia yang hasilnya itu macam macam seperti enzim, dan yang menarik yaitu gas.
Ya, aktifitas mereka menghasilkan gas.
gas yang terperangkan di tabung durham.
Di dalam tabung reaksi tersebut ada tabung kecil yang kita balik posisinya, yang bertujuan untuk menangkap gas hasil aktifitas bakteri.
Setelah kita biarkan semalam, maka akan gas akan terperangkap di tabung kecil tersebut, yang artinya ada aktifitas bakteri tertentu di dalamnya.
Jadi, aktifitas bakteri di dalam usus kita itu menghasilkan gas.
Karena itu kita kentut.
2- Gas Terperangkap
Sama seperti uji biokimia bakteri di atas, kalau pencernaan kita tidak lancar, maka sisa makanan akan menumpuk di usus.
Hasilnya apa?
Bakteri party lah.
Hasil party-nya mereka yaitu eksresi gas yang cukup banyak.
Dan karena defekasi (baca : berak) kita tidak lancar, gasnya terperangkap di dalam usus.
Hasilnya perut kita kembung.
Suka begitu kan kalau masuk angin?
Kita ketuk ketuk perut dan muncul suara dung dung dung.
Nah itu artinya ada gas yang terperangkap di dalam usus karena pencernaan kita kurang lancar.
Simpulan pertama :
Masuk angin adalah akibat poop kita ga lancar, alias gangguan pencernaan.
3- Kondisi tidak menentu, masuk angin juga?
Bener, ga melulu karena makanan sih.
Eksresi gas berlebihan dari bakteri bisa disebabkan juga karena tempat hidupnya sedang tidak nyaman, seperti suhu tidak sesuai, pH tidak sesuai, dst.
Sehingga bisa jadi mereka menghasilkan gas sebagai bentuk respon mereka terhadap lingkungan yang tidak nyaman.
4- Angin duduk?
Yang ini kayanya teori di atas ga masuk deh.
Angin duduk itu angina pektoris, lebih ke aktifitas kardiovaskuler, bukan pencernaan.
Jadi kalau ada gejala "angin duduk" sebaiknya jangan di-treatment sebagaimana masuk angin karena gangguan pencernaan, melainkan langsung ke dokter aja.
Karena ga ada "angin" atau gas-nya sama sekali.
Sehingga saat ini, kalau saya masuk angin, ga lagi dikerokin, tapi saya perbanyak makan makanan yang berserat seperti jus, atau buah tertentu.
Mungkin pepaya lebih spesifik.
Makan banyak serat ya, bukan makan ga minum minum, itu seret namanya.
Semoga bermanfaat.
Sumber: disini
Komentar
Posting Komentar