Hal-hal Kecil Melumpuhkan Perjalanan Menuju Kesuksesan, apa saja itu?
Hal-hal Kecil Melumpuhkan Perjalanan Menuju Kesuksesan, apa saja itu?
1. Tukang Nitip
saya ingin mendidik mereka untuk merasa layak, bahwa one day mereka akan datang ke daerah atau negara yang saya kunjungi dan mereka bisa membeli sendiri barang-barang yang diidamkan tersebut.
Memang harus belajar tega untuk menolak segala barang titipan tersebut. Tega untuk kebaikan, enggak masalah, kan?
2. ORANG YANG SENANG DISEDEKAHI
Tipe orang semacam ini selalu membawa-bawa 'kemiskinan'nya ke mana-mana. Dia selalu merasa miskin dan layak mendapatkan bantuan dari keluarga atau teman-temannya. Sedikit-sedikit mengaku tidak mampu, sedikit-sedikit minta, sedikit-sedikit memasang wajah memelas, Kalau mau buang yang ke gue aja, lumayan, kan, buat nambah ngebul dapur di rumah.
Sini sedekahin ke gue aja kalau lo punya rezeki lebih, kan, anak bini gue butuh makan, gaji gue kecil. Orang macam ini akan sulit kaya dan akan terus terpuruk karena selalu memposisikan dirinya sebagai tangan di bawah.
3. PERTIKAIAN KECIL DALAM RUMAH TANGGA
Ribut-ribut dalam rumah tangga itu hal biasa, kalau enggak ribut maka enggak akan penuh warna kehidupan rumah tangga dan pasangan tersebut tidak bertumbuh.
Yang jadi masalah kalau keributan itu tidak diselesaikan. Banyak pasangan yang memilih diam, mengalah, atau menghindar, karena malas ribut. Padahal ini bisa menjadi pemicu keretakan rumah tangga dan menghambat perjalanan kesuksesan menuju kekayaan yang barokah.
4. MENOLAK HADIAH
Mempertahankan harga diri dan gengsi memang perlu, tapi harus sesuai porsinya. Jangan selalu menolak bila ada yang memberikan hadiah. Menolak rezeki itu namanya.
Pengertian hadiah di sini adalah yang diberikan secara tulus, bukan sogokan. Bila ada teman menghadiahi sesuatu karena kasih sayangnya dan keinginannya berbuat baik, terimalah dengan tulus. doakan yang baik-baik untuknya.
Orang-orang yang merasa kaya (dalam pengertian banyak harta) dan terbiasa memberi, mentraktir, membayari, terkadang suka gengsi menerima hadiah, seolah dirinya enggak mampu membeli yang dihadiahi tersebut, padahal tak mengapa sesekali merasa layak dihadiahi, merasa layak dilayani, merasa layak diberi. Lagipula kalau menolak bisa menyakiti perasaan yang memberi seolah pemberiannya dianggap tak berarti, dianggap murahan, dianggap tak berguna, dan sebagainya. Terimalah hadiah yang tulus dari teman, keluarga, ataupun kerabat Anda.
5. SELALU BERHARAP DITRAKTIR/GRATISAN
6. TIDAK AMANAH DENGAN JANJI/HOBI TELAT
Punya teman model begini? Setiap janji telat melulu, katanya jam 10 pagi tiba, tahu-tahu nongolnya jam 11. Alasannya macetlah, kehujananlah, Emang enak dapat julukan Mr atau Mrs. Telat?
Atau janji datang, tahu-tahu enggak nongol dan enggak memberi kabar. Padahal teman-teman yang lain sudah menanti kehadirannya. Enggak usah heran kalau orang macam ini rezekinya juga telat terus mampir.
7. BERUTANG
Dalam hidup yang namanya utang kerap mampir dan melipir. Saya pun pernah punya utang. Tapi jangan sampai utang ini menjadi hobi. Sedikit-sedikit berutang, nanti bisa menjadi kebiasaan. Bukannya lunas malah gali lubang tutup lubang. Ketika punya utang, yang ditagih kadang lebih galak dari yang menagih. Ini sebetulnya untuk menutupi perasaan takutnya karena belum bisa bayar utang.
Komentar
Posting Komentar