Apa hal yang tidak perlu dilakukan ketika sudah berusia 20 tahun ?
Apa hal yang tidak perlu dilakukan ketika sudah berusia 20 tahun ?
Quarter Life of Crisis, saya menyebutnya demikian. Usia 20 tahunan adalah usia dimana kamu mulai kehilangan percaya diri, insecure, merasa lemah dan berbeda dengan orang lain, bimbang dan ketakutan akan masa depan. Kalau kamu mengalami beberapa hal diatas, kamu masuk kedalam periode Quarter Life Crisis (QLC). Masa dimana kamu mengalami kebimbangan dan transisi tanggung jawab.
Setiap manusia akan mengalami fase diatas, wajar. Kamu hanya tinggal beradaptasi dengan fase menantang tersebut. Adapt or die, istilahnya.
Dulu, sewaktu masih muda, umur 20 tahun dan menginjak semester 4. Saya mengalami periode tersulit dalam hidup saya, Adaptasi. Iya, adaptasi terhadap perubahan diri dan lingkungan, merasa hidup saya tidak berguna dan seakan masa depan saya suram. Padahal, seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan berlebihan. Itu hanya perasaan saya. Perasaan negatif yang akan membunuh pelan-pelan sel positif di otak kita. Lambat laun, demotivasi dan gagal.
Sampai kemudian saya merubah circle relasi saya dengan memilih teman-teman yang positif di kampus serta mencari teman diskusi yang lebih tua. Mentor.
Pada artikel sebelumnya, saya pernah menulis bagaimana saya menemukan mentor ketika masih duduk di bangku kuliah, mentor yang tidak sengaja saya temukan ketika aktif dalam kegiatan Volunteer. Beliau berprofesi sebagai dosen disalah satu PTS di kota Jogja. Tidak dipungkiri bahwa mentor pertama saya adalah orang yang memiliki andil besar dalam kesuksesan karir masa depan.
Banyak sekali nasihat positif yang saya dapatkan dari beliau, terutama bagaimana menghadapi masa sulit dalam pencarian jati diri diusia 20 tahun. Saya selalu mengingat kalimat ini:
"Yanuar, dalam hidup itu pasti jatuh bangun. Tidak ada hidup yang sempurna, semua punya kelebihan dan kekurangan. Kuncinya, kamu mau fokus pada faktor kekurangan atau kelebihanmu? Pilihan itu kita sendiri yang membuat" ucap beliau dengan lembut.
Saya terdiam waktu itu. Mencoba mencerna kalimat bijak yang selalu beliau stimulus keotak saya sembari duduk lesehan di angkringan depan rumah beliau setiap malam Jumat.
Beliau melanjutkan diskusi malam itu:
"Kamu tahu, kesuksesan seseorang itu dimulai pada saat belum wisuda. Perencanaan masa depan itu penting. Coba sekarang kamu refleksi di umurmu ini, kamu mau jadi apa kedepan? Belum ada, tho? Mulai pikirkan dengan baik. Kalau kamu baru memikirkan masa depan sewaktu kamu lulus, itu ibarat pelari yang telat start. Pelari lain sudah mulai lari, kamu masih ancang-ancang digaris start. Kalah jauh".
Sembari meminum es tape dan menghisap rokok Djisamsoe, beliau berucap kembali:
"Gini, ya. Kalau kamu mau jadi orang sukses, kamu hanya perlu fokus pada diri sendiri. Jangan pedulikan kalimat atau persepsi negatif orang lain. Lha, wong dikasih makan sama orang juga tidak? Ngapain mikirin. Benar, tidak? Sekarang kamu jalankan prinsip saya sewaktu muda dulu. Pertama, cari teman yang positif. Kedua, mulai belajar tanggung jawab sama diri sendiri. Ketiga, Disiplin dan integritas. Keempat, mulai buat perencanaan masa depan. Kelima, turunkan ego dan idealisme. Keenam, percaya diri harus kamu tingkatkan. Tiap manusia itu unik, kita harus hargai keunikan individu" ucap beliau.
Malam itu saya mendapatkan pelajaran mahal dari beliau. Pelajaran yang tidak ternilai dengan uang. Pelajaran yang menghantarkan saya pada cara bertahan hidup dikerasnya persaingan kerja di ibukota saat berusia 23 tahun.
Alfatihah untuk beliau, mentor terbaik saya.
Percayalah, usia 20 tahun itu krusial untuk pijakan awal hidupmu. Hilangkan beberapa hal dibawah ini, pelan-pelan tak mengapa;
1. Jangan terlalu sering mengeluh
2. Tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain. Kamu unik.
3. Buang semua circle relasi toxic dalam hidupmu.
4. Jangan menyepelekan Time Management.
5. Jangan pernah melakukan ketidakjujuran, integritas itu prinsip utama.
6. Jangan habiskan waktumu dengan kegiatan tidak penting seperi terlalu banyak nongkrong, games dan pacaran.
7. Fokus pada pengembangan diri kamu.
8. Segala hal berlebihan itu tidak baik.
Jadi, adaptasilah dengan perubahan pada diri kamu di usia 20 tahun. Terima dengan baik.
Sumber: disini
Komentar
Posting Komentar