Bagaimana Cara untuk Menjadi Lebih Inovatif?
Dulu ada penelitian di salah satu universitas di Amerika Serikat tentang bagaimana menghasilkan sebuah foto yang sangat bagus.
Di dalam kelas terdapat mahasiswa anggep aja 50 lah biar gampang. Dan si Professor memberikan tugas besar yang akan mempengaruhi nilai akhir dalam mata kuliah tersebut. Anggaplah suasananya serius kaya gambar dibawah ini:
Tugasnya adalah untuk menghasilkan foto terbaik yang akan dikumpulkan di akhir semester sebagai nilai ujian. Dalam kelas dibagi menjadi dua kelompok sama rata— 25 orang berarti ya per kelompok, dan diberikan instruksi sebagai berikut:
1. Kelompok 1 adalah kelompok yang nilainya bergantung pada seberapa banyak foto yang bisa diambil oleh orang tersebut. Anggep aja 25 orang itu saling berlomba untuk menghasilkan foto paling banyak. Semakin banyak foto maka akan semakin bagus nilainya. Akan tetapi tetap, nanti disuruh untuk mengumpulkan foto terbaiknya.
2. Kelompok 2 adalah kelompok yang nilainya bergantung pada kebagusan kualitas foto yang dihasilkan. Dan hanya diharuskan untuk mengumpulkan 1 foto terbaiknya diakhir semester. tidak ada kewajiban seperti kelompok 1, jadi bisa leha-leha dan mendadak dikerjakan H-1 (kaya saya ahahaha)
Semesterpun berjalan seperti biasa, sampai pada akhir semester, ketika semua mahasiswa ini mengumpulkan tugasnya masing masing, Professor tersebut kaget dengan hasilnya. Ayo kalian nebaknya hasilnya gimana nih? wkwk
Jika dinilai dari segi kualitas gambar yang dihasilkan, ternyata gambar yang dihasilkan kelompok 1 itu jauh lebih baik daripada yang dihasilkan kelompok 2.
Loh loh kok bisaa???
Paradoksnya disini. Semakin kita sering melakukan suatu hal maka akan jago lah kita pada hal tersebut. Nah semakin jago kita, semakin banyak ide yang bakal muncul dan akhirnya bisa menyempurnakan hasil tersebut.
Mahasiswa kelompok 1 ini terlatih untuk mengambil foto setiap hari, dari angle yang buruk, foto kurang cahaya, ada orang ganggu foto, apapun itu lah. Yang akhirnya karena masalah-masalah yang dilaluinya mereka bisa menemukan ide-ide kreatif untuk melakukan foto dihari selanjutnya. Semakin bagus dong hasilnya??
Beda dengan kelompok 2 yang hanya diharuskan mengumpulkan satu foto terbaik. Mereka hanya berfikir dan berfikir, bagaimana ya ini supaya bagus, bagaimana ya megang kamera yang bagus, dan banyak bagaimana sehingga mereka terlalu fokus dengan pikiranya sendiri. Minim latihan lah intinya, jadi yang dihasilkan ya biasa biasa saja.
Get the point??
jadi untuk jadi inovatif ya harus jago dulu dibidang yang sedang kamu tekuni. Latihan setiap hari, sampai bener bener pro, nah setelah jadi pro saya yakin akan banyak ide-ide yang muncul bersamaan dengan proses itu.
Ini tidak hanya teori, saya mengalaminya sendiri. Hopefully ini bisa kamu aplikasikan ya hehe.
Sekian,
Semoga membantu!
sumber: disini
Komentar
Posting Komentar